Luar biasa!
Allah SWT menciptakan tubuh manusia dengan amat sangat sempurna. Pada bagian tangan saja misalnya, Allah pasang 5 jari di ujung pergelangan tangan dengan dihiasi kuku-kuku di setiap jari yang ada.
Sanking agungnya kuasa Allah dalam menciptakan manusia, dari memperhatikan jari saja sepatutnya manusia sudah bisa mengambil hikmah dan pelajaran berharga dalam menapaki kehidupan.
Ketika manusia leluasa menggenggam jari-jari yang lima, maka jika ia memukulkannya ke sebuah benda maka genggaman tadi menjadi kuat sebab mengeluarkan sebuah tenaga.
Dari memperhatikan jari saja, mengingatkan saya akan individu-individu kaum muslimin di bumi Allah yang jumlahnya tak terhitung banyaknya. Namun anehnya, kaum muslimin hingga detik ini tampak nyata terpuruk dan terpojokkan. Jauh dari predikat "Khoiru Ummah" yang difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an yang mulia.
Kita lihat.. peristiwa demi peristiwa dan kedzaliman demi kedzaliman senantiasa bersliweran menekan umat Baginda Muhammad di negri-negri mayoritas maupun minoritas Muslim.
Pada hari Senin (24/9/2018), AFP mewartakan bahwa Panglima militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing dalam media militer Myawady menyebut PBB tak mempunyai hak untuk mencampuri urusan negaranya.
Ia menuturkan bahwa Rohingya adalah etnis luar dengan menyebut mereka sebagai Bengalis, atau imigran dari Bangladesh. Dia bersikeras Undang-undang Kewarganegaraan 1982 di mana menghapus Rohingya dari daftar etnis yang diakui Myanmar bakal terus dijalankan.
Sebelumnya, misi pencari fakta PBB menerbitkan laporan setebal 444 halaman yang sudah mereka kumpulkan selama 18 bulan terakhir. Dalam laporannya, tim pencari fakta menyatakan militer Myanmar telah melakukan genosida, dan harus dihadapkan pada Mahkamah Kriminal Internasional (ICC). (Kompas, 24/09/2018)
Kita lihat begitu telanjangnya umat Muslim di Palestina, Suriah, Afghanistan, Iran, Irak, Moro, Rohingya, Xinjiang, hingga Indonesia menjadi sasaran empuk kebijakan dzalim penguasa boneka Barat.
Berbagai penderitaan dialami umat muslim sebab umat ini berdiri sendiri-sendiri. Mereka tak punya junnah, mereka tak punya kekuatan. Kondisi mereka bagaikan sebuah jari yang berusaha menghancurkan sebuah benda. Bagaimana bisa? sebab hanya 1 jari saja tak punya kekuatan menghancurkan benda yang keras. Artinya, tanpa persatuan umat muslim, tanpa adanya institusi Daulah Islam yang berdikari melindungi umat Nabi SAW selamanya Muslim tak akan lepas dari kekerasan dan kedzaliman, nyawa mereka begitu murah dihadapan musuh-musuh Allah da Rasul-Nya.
Padahal Rasulullah SAW pernah bersabda lewat lisan mulianya:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ.
"Hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim". [Shahîh. HR an-Nasâi (VII / 82), dari 'Abdullah bin' Amr. Diriwayatkan juga oleh at-Tirmidzi (no. 1395). Hadits ini dishahîhkan oleh Syaikh al-Albâni dalam Shahîh Sunan an-Nasâi dan lihat Ghâyatul- Marâm fî Takhrîj Ahâdîtsil-Halâl wal-Harâm (no. 439)].
Wahai Umat Muslim! Bayangkan jika umat ini bersatu bagaikan jari-jari yang menggenggam satu sama lain, maka secara otomatis ia akan mengumpulkan sebuah kekuatan yang bisa mendobrak atau menghancurkan sesuatu.
Begitu pula dengan umat Rasulullah Muhammad di Bumi ini. Ketika mereka bersatu padu, memiliki pemikiran, perasaan, dan peraturan yang satu, maka secara otomatis pula mereka akan kuat. Darah, harta, dan kehormatan mereka dilindungi oleh negara yang menerapkan hukum-hukum Allah sebagaimana dahulu Rasulullah dan para Khalifah melindungi kehormatan umat muslim dalam Daulah Islam.
Tak ada lagi musuh-musuh Allah yang berani menguasai umat Nabi akhir zaman ini dan kaum muslimin segera mencapai kemuliaannya kembali sebagaimana dahulu umat muslim pernah dimuliakan dengan adanya penerapan syari'at Islam oleh Daulah Khilafah Islam.